Dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri, Rikkes adalah Pemeriksaan Kesehatan yang merupakan tahapan penting untuk memastikan calon anggota memiliki kondisi fisik dan mental yang prima.
Pemeriksaan ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu Rikkes 1 dan Rikkes 2, masing-masing memiliki fokus yang berbeda. Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang apa itu Rikkes, jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, serta apa yang harus dilakukan jika gagal dalam tahap ini.
Apa Itu Rikkes?
Rikkes adalah pemeriksaan kesehatan yang wajib diikuti oleh setiap calon anggota Polri. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menilai apakah kondisi kesehatan fisik dan mental peserta memenuhi standar yang telah ditetapkan. Pemeriksaan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari pemeriksaan fisik umum hingga tes kesehatan internal.
Pemeriksaan Kesehatan Awal dalam Rikkes 1
Rikkes 1 adalah tahap awal pemeriksaan kesehatan setelah seleksi administrasi. Rikkes 1 ini meliputi beberapa pemeriksaan seperti:
- Pengukuran tinggi dan berat badan untuk memastikan proporsi tubuh yang sesuai.
- Pemeriksaan mata, seperti tes ketajaman penglihatan dan uji buta warna.
- Pemeriksaan THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) untuk mendeteksi gangguan pendengaran, pernapasan, atau infeksi.
- Pemeriksaan gigi dan mulut untuk memeriksa kebersihan dan struktur gigi.
- Pemeriksaan kulit untuk memastikan tidak adanya tato, tindikan, atau penyakit kulit yang melanggar aturan.
Tahap ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan atau kondisi kesehatan yang bisa menghambat kinerja calon anggota Polri.
Rikkes 2: Pemeriksaan Kesehatan Lanjutan
Setelah lolos dari Rikkes 1, peserta akan mengikuti Rikkes 2, yang merupakan pemeriksaan lebih mendalam. Tahapan penilaian pada Rikkes 2 ini meliputi:
- Tes darah dan urine untuk mendeteksi kondisi medis tertentu seperti diabetes atau infeksi.
- Rontgen untuk menilai kondisi organ dalam, terutama paru-paru.
- EKG (Elektrokardiogram) untuk memastikan fungsi jantung berjalan optimal.
- Tes kejiwaan untuk menilai kestabilan emosional dan kesiapan mental.
Rikkes 2 bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan internal (organ-organ dalam) dan kejiwaaan (otak) peserta secara menyeluruh.
Baik pada Rikkes 1 dan Rikkes 2 semua penilaian dilakukan secara mendetail oleh para tenaga ahli di bidangnya masing-masing. Nantinya penilaian berupa Stakes (Status Kesehatan). Mulai dari Stakes 1, 2, 3, dan 4.
Semakin kecil nilai stakes maka menandakan kesehatan dan kondisi yang optimal. Sebaliknya semakin besar nilai Stakes maka menandakan semakin besar derajat gangguan terhadap aspek yang dinilai.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Gagal Rikkes Polri?
Jika kamu gagal di salah satu tahap Rikkes tidak berarti akhir dari segalanya. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
- Evaluasi hasil pemeriksaan: Pahami alasan kegagalan dan area yang perlu diperbaiki.
- Konsultasi dengan profesional medis: Jika masalah kesehatan bisa diperbaiki, seperti berat badan atau tekanan darah, konsultasi dengan dokter bisa menjadi solusi.
- Persiapan untuk seleksi berikutnya: Bagi peserta yang masih memenuhi batas usia, gunakan waktu untuk memperbaiki kondisi kesehatan sebelum mendaftar kembali.
- Cari alternatif karir: Jika kegagalan di Rikkes menghalangi peluang masuk Polri, pertimbangkan jalur karir lain yang sesuai dengan minat dan keahlian.
Kesimpulan
Rikkes adalah tahap krusial dalam seleksi penerimaan anggota Polri yang memastikan calon anggota memiliki kesehatan fisik dan mental yang prima. Dengan memahami tahapan Rikkes 1 dan Rikkes 2, serta langkah-langkah yang bisa diambil jika gagal, kamu dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi proses seleksi ini. Jangan lupa, kegagalan bukan akhir dari perjalanan, melainkan peluang untuk memperbaiki diri dan mencoba lagi.
Semoga artikel ini membantu kamu memahami lebih dalam tentang Rikkes dalam penerimaan Polri! Untuk tips persiapan lebih lanjut, kamu bisa eksplor lebih banyak informasi. Tetap semangat! 🚀
Btw kalian bisa ikuti latihan Tes Psikotes GRATIS dari Casispolriid melalui tombol di bawah ini